Apakah Gagasan tentang Tuhan Mubazir?
Klaim minimal teistik adalah bahwa sains bukannya tidak sejalan dengan eksistensi Tuhan. Tuhan bisa saja mubazir sejauh soal fisika atau kimia. Artinya, tidak ada kebutuhan untuk merujuk kepada Tuhan untuk menjelaskan mengapa gejala fisik tertentu berlangsung. Itu sama sekali tidak mengejutkan. Kita tidak perlu merujuk kepada Tuhan untuk menjelaskan mengapa mesin mobil kita menyala saat kita memutar kunci.
Namun, itu tidak berarti bahwa Tuhan, lalu, sepenuhnya mubazir. Tuhan bukanlah teori ilmiah. Tuhan merupakan realitas kesempurnaan mahatinggi yang mempribadi, yang kepadaNya orang dapat berhubungan dalam pengetahuan dan cinta. Itulah dasar iman kepada Tuhan, dan itu mengimplikasikan bahwa Tuhan juga dapat menjelaskan dalam arti metafisik, hakikat semesta.
Baik materialisme maupun teisme mewujudkan komitmen nilai yg tertentu, dan menjadi sumber sesungguhnya kekuatan emosional. Keduanya dapat dipandang sebagai perspektif evaluatif dasar, yg berupaya mengorganisasikan dan menjelaskan segala aspek pengetahuan dan pengalaman manusia dari sudut pandangnya.
Penting diingat bahwa teisme tidak didasarkan pada spekulasi yg abstrak, tetapi pada komitmen praktis pada kehidupan ibadah dan doa. Bahkan, teisme lebih merupakan praktik ketimbang sekadar teori, bukan upaya teorisasi dari menara gading, melainkan visi yang mendalam tentang hakikat eksistensi manusia.
Apakah visinya? Keyakinan bahwa keseluruhan semesta, dari gugusan bintang terjauh sampai udara yang kita hirup setiap saat, ditopang oleh realitas kekuasanm kesadaran ,dan kebaikan yang mahatinggi, oleh roh yang tak terbatas…..Tuhan. realitas ini mengatasi waktu dan ruang serta segala pembatasan, dan karenanya mengatasi pemikiran manusia sendiri. Namun, segala sesuatu dengan cara berbeda merupakan perwujudan dari realitas ini, serta dapat diraba dalam dan melalui kebaikan dan keindahan ciptaan.
Apakah Gagasan tentang Tuhan Mubazir?
Reviewed by DaveM
on
Agustus 01, 2017
Rating:
Tidak ada komentar